Purworejo, Kota yang asri nan suejuk




Asri dan sejuk itulah kesan pertama aku singgah dan melihat Purworejo. Perjalanan kesini dalam rangka presentasi Sistem Informasi Manajemen Kepegawaian di BKD Purworejo.

Tentu saja di sana ada alun-alun yang menjadi icon kota sejak jaman dulu. Dipinggir seputar alun-alun kalau malam hari ramai bertebaran pedagang kaki lima berjualan.

Sembari menikmati hidangan lesehan aku coba melihat-lihat sekitar alun-alun. Ada Masjid Agung, ada Kantor Bupati dan pendopo, persis seperti tata letak kebanyakan kota-kota di pulau Jawa .
Perjalananku kali ini hampir memakan waktu kurang lebih 8 jam dari Kediri. Berangkat hari kamis jam 12 siang , sampai di Purworejo pukul 19.00 wib. Kali ini sengaja aku tidak berangkat malam hari, biar bisa menikmati perjanalanan yang melewati kota-kota di Jateng spt Sragen,Solo , Jogja kemudian Purworejo.

Seperti biasa, tiap singgah ke suatu kota , kalau sempat (disempat sempatkan), sowan dulu ke Masjid Agung setempat. Sekedar sholat wajib maupun sholat sunat. Kebetulan pas saat ke Purworejo hari Jumat, jadi sekalian Sholat Jumat di sana. Ada yang memikat mata ini setelah masuk ke masjid, di dalamnya ada sebuah BEDHUG yg besar sekali. Katanya sih terbesar di dunia. Woalah ini tho bedhug terbesar itu. Menurutku entah terbesar atau tidak , yg aku kagumi adalah usia bedhug ini sangat tua. Dibuat tahun 1834 Masehi. Jadi kalo dihitung 2009-1834=175 tahun. Wuih... untuk ukuran bedhug ya lumayan tuwir (tua).

Purworejo ini sekilas menurut informasi jika ditempuh dari Jogja sekitar 1 jam 15menit dengan bus ekonomi antar kota , dengan melewati jalur yg agak berliku karena sedikit melewati punggung bukit Menoreh. Jalannya mulus sih, sehingga rawan kecelakaan. Jika dilanjutkan perjalanan dari Purworejo ke Magelang sekitar 45 menit saja.
Di Purworejo ini bangunan pusat perbelanjaan / shooping / mall tidak ada. Hanya ada pusat pertokoan yang ramai sampai sore hari saja. Kalau sudah maghrib pada tutup semua. Oya, di kota ini aku lihat banyak sekali dibangun monumen-monumen. Aneh sih bagiku, kebanyakan monumen jg kurang jelas peruntukkannya. Eman-eman kalo tidak diramut. Hampir 4 lebih monumen di sudut atau tengah jalan. Tapi ya gak papalah, tiap kota kan ada cirinya tersendiri. Seperti kita mengenal orang, pasti ada keunikannya masing-masing.


2 komentar:

adams mengatakan...

wah, tambah maju ae usahane bos. smoga tambah sukses deh.... :)

hendrik mengatakan...

Alhamdulillah Mas Adams, berkat support n doa sampean jg . Saya hanya ingin focus saja kok pada bidang ini.

SIAKAD

SIAKAD
Sistem Informasi Akademik

Hit Counter


View My Stats

Simpeg

Simpeg
Sistem Informasi Kepegawaian

SIMPAU

SIMPAU
Sistem Informasi Perijinan Angkutan Umum