Malam ini, setelah lebih kurang 1 bulan merenung, mempelajari dan berfikir ulang tentang tema apa yg pas untuk skripsiku akhirnya turun juga dari langit...Memang kadang ide itu tidak bisa dipaksakan. Biarlah waktu yg diiringi doa dan usaha yg menentukan. Namun bukan berarti pasrah yg negatif lho...tetep berusaha semaksimal mungkin.
Semula selama 1 bulan bimbingan ke Dosen Pembimbingku temanya adalah HRDM (Human Resource Development Management ) System , tentang kasus perekomendasian Kenaikan Gaji/Pangkat Karyawan dengan menggunakan metode Fuzzy Clustering. Pada awalnya aku angkat tema tentang Baperjakat (Badan Pertimbangan Jabatan dan Kepangkatan) pada lingkungan PNS. Karena sangat sering kasus Pengangkatan Jabatan di jajaran pemerintah daerah mengalami suatu hambatan, diantaranya adalah selain dari sesuai aturan pemerintah yg resmi adanya “penilaian lain” yg perlu diperhitungkan. Karena penilaian lain itu bersifat pendekatan subyektif maka aku bermaksud untuk men-obyektifkan suatu penilaian itu kepada penilaian yg obyektif. Karena tema itu dirasa kurang menarik bagi Pembimbingku maka direvisi “jangan hanya dilingkungan PNS saja kalo bisa, sebaiknya buat suatu sistem penilaian yang sifatnya bisa dipakai untuk swasta juga…”, saran pembimbingku saat itu.
Karena memang pembimbing skripsi ya saran beliau saya amini saat itu. Dalam hati memang aku mengangkat tema dilingkungan PNS karena aku sering bersinggungan dengan proyek SIMPEG (Sistem Informasi Managemen Kepegawaian PNS) di berbagai BKD (Badan Kepagawaian Daerah). Dan masalah itu saya angkat untuk lebih memberikan nilai bobot pada Aplikasi SIMPEG yang sudah 4 tahun saya bangun itu.
Namun ok lah, saya sih no problem untuk mengganti tema. Skripsi adalah sesuatu hal yg bersifat scient, keilmuan, jadi mainset ku harus aku ganti nggak bersifat bisnis melulu.
Namun berlalunya waktu aku terus mempelajar Logika Fuzzy, khususnya Metode Clustering. Dalam hati kecilku tema jangan terlalu sulit juga jangan terlalu mudah, yang penting rasanya nendang-lah. Nah bgitu aku baca literatur2 dan isu apa yang terjadi dimasyarakat yg bisa aku angkat menjadi tema skripsiku. Tujuannya supaya suatu saat bisa dijadikan model alternatif solusi dalam kasus masyarakat dengan pendekatan sistem informasi yang saya bangun ini.
Tidak jauh-jauh, saya ingin mengangkat teman yg pernah terjadi dan menjadi sorotan di koran saat itu , entah tanggal berapa, namun pernah menjadi headline.

Tetap menggunakan metode Fuzzy Clustering, saya ingin mengangkat suatu kasus yang benar-benar berangkat dari suatu hal yang nyata di sosial masyarakat. Di Kediri, baik kabupaten maupun kota, telah beberapa kali terjadi suatu pembangunan fasilitas umum seperti misalnya Pasar, Puskesmas, Sub Terminal untuk angkutan kota/pedesaan/bus antar kota dalam propinsi yang pada akhirnya tidak terpakai. Padahal katanya telah melakukan studi kelayakan untuk menentukan letak obyek/fasilitas umum tersebut tersebut. Namun setelah beberapa bulan, beberapa tahun, obyek/fasilitas umum tersebut terbengkalai atau kurang diminati . Yang notabene menggunakan dana yang tidak sedikit. Apakah studi kelayakan itu digarap dengan sembrono atau asal-asalan ? saya juga kurang tahu. Tapi yang pernah saya alami di tahun 2000 sewakt usaya masih menjadi mahasiswa di MITEK-UB, saya pernah mencicipi kerja di suatu proyek studi jaringan lalulintas di MALANG, Greater Malang Urban Road Network (GMURN). Disitu banyak orang-orang intelektual dari berbagai Universitas/Institut Negeri, bahkan ada konsultan bulenya dari Australia. Ternyata mereka untuk menentukan suatu jaringan jalan, menentukan jalan baru, melebarkan jalan , menghitung arus kepadatan , membuat jembatan penyeberangan…tidak sembarangan. Disitu ada tim Survey kepadatan lalulintas, kemudian di entrikan kedalam program yg saat itu dibuat oleh tim. Tugasku saat itu adalah membuat suatu script SQL (Query) . Ya Query…. Dimana data yg sudah di entry oleh operator dan apa yang diinginkan oleh Bagian Expert harus aku olah (Query) dan menjadi hasil yg diinginkan. Berarti studi kelayakan memang sangat rumit. Sekilas saat itu seorang Ahli dari Dosen ITS yg pakar lalulintas menggunakan rumus-rumus yg saat itu tidak aku pahami sama sekali. Lha kok mentukan jembatan penyeberangan saja lho kok dihitung rumit, pikirku saat itu. Tapi karena saat itu aku masih belajar, gimana cara orang sekelas S3 berpikir dan bekerja. Aku rasa apa yg dulu diinginkan S3 bisa dipenuhi oleh D3…he..he.he….narsis dikit nih sekalian mengenang masa-masa lalu.

Nah, berawal dari situ saya ingin membuat suatu konsep sistem dgn menggunakan metode Fuzzy Clustering untuk rekomendasi penentuan suatu obyek/fasilitas umum. Obyek itu bisa bermacam-macam , bisa pasar, gedung , jembatan penyeberangan, pertokoan, sub terminal, taman hijau, jembatan, dsb.
Ada lagi latar belakang yang sangat kuat dalam benak saya dan ini sering muncul suatu aspirasi dari masyarakat di kediri baik kota / kabupaten dan sempat diangkat sebagi isu potensi tentang penentuan jembatan tambahan guna penghubung antara kediri Timur Sungai Brantas dan Barat Sungai Brantas. Ada banyak usulan sebaiknya jembatan di bangun di wilayah Ngadiluwih/Keras/Manisrenggo ??? mana yg lebih efektif ?? Ambil tengah-tengahnya saja beres…benarkah bgitu ? Karena seseorang di ketiga wilayah selatan kota kediri tersebut harus memutar melalui jembatan dekat alun-alun kota yang berjarak lumayan jauh. Begitu juga wilayah utara kediri yg banyak mengusulkan untuk membuat jembatan penghubung antara wilayah Barat dan Timur. Wilayah Utara ini sangat penjang juga sampai perbatasan Kertosono. Dimanakah letak Cluster yang paling berpotensi ???
Semoga bisa diterima oleh pembimbing skripsiku dan siapa tahu suatu saat nanti bisa bermanfaat. Yang penting nawaitu dulu….