Tips Menjalin Relasi

Bekerja sebagai programmer Freelance membuatku “harus” berhubungan dengan client sebagai mitra kerja yang sekaligus menjadi “BOSS“ saya. Berbagai latar belakang client yang mereka miliki , aku harus bisa “masuk” menyelaminya. Memahami dengan baik soal bidang kerjanya, alur bisnisnya, karakternya sampai pada sense of humor yang dia punya. Sering sekali ada hal-hal yang membuat diri ini harus menyesuaikan diri dengan cepat. Namun aku menikmati sekali relasi semacam ini. Dimana antara aku dan client , yang sebelumnya tidak kenal sama sekali, lalu berjabat tangan saling memperkenalkan diri, ngobrol ngalor ngidul basa basi yang bisa membuka pembicaraan soal sistem, negosiasi, dan akhirnya deal or not deal, sampai menuntaskan pekerjaan harus beberapa kali saya berkunjung ke tempat client. Sehingga terjalin kontak komunikasi yang lumayan sering harus kulalui.

Dengan berbagai macam orang yang aku kenali itu kita harus bisa memberikan kesan pertama yang begitu menggoda (kata iklan) tapi masih dengan kewajaran. Intinya kita harus memiliki suatu sikap yang baik dan profesional. Kadang profesional tidak selalu baik, kadang bersikap baik bisa dibilang tidak profesional.

Dalam pemikiranku Deal or Not Deal itu urusan belakangan, yang terpenting bersikap dengan baik pada calon client. Menurut pengalamanku ada beberapa sikap yang harus kita persiapkan :

  1. Bersikap sewajarnya untuk memperkenalkan diri pada client yang baru kita kenal. Jangan belum-belum sudah ngomong nego soal harga, atau kita memperkenalkan keahlian kita , kita tonjol-tonjolkan keahlian program kita pada mereka. Justru malah akan memberikan kesan “ngunggahi” (dalam bahasa Jawa, indonesianya mungkin over acting) .
  2. Sopan dalam berkata dan sopan dalam berpakaian. Itu menandakan kita sudah menghargai mereka dan menghargai diri sendiri.
  3. Selami lawan bicara kita intelektualitasnya dalam bidang IT. Karena yg kita tawarkan adalah produk IT, maka sebelum banyak nyrocos ngalor ngidul lebih baik kita tahu kondisi lawan bicara. Jangan langsung kita bicara bahasa-bahasa syntax program yg tidak dimengerti oleh lawan bicara kita, kalo memang lawan bicara kita tidak faham soal program terlalu dalam jangan pakai kosakata yg syulir dimengerti. Bisa-bisa BT orangnya. Kita pakai bahasa yang sepadan dengan tingkat kemampuannya.
  4. Selingi pembicaraan dengan humor-humor segar biar suasana lebih cair. Kalo tegang terus, suasana jadi kaku, tegang dan kurang akrab. Namun kalau kebanyakan humor juga kurang terlalu baik.
  5. Persiapkan hal-hal yang mendukung daya tawar produk kita, entah itu proposal, literatur atau pun demo program.
  6. Datang dengan jadwal ketemuan yang disepakati bersama. Jangan sampai datang tiba-tiba tanpa ada janjian. Bisa mengganggu jadwal client kita.
  7. Usahakan ketemu pada jam kerja yang efektif , usahakan jangan jam mau pulang kerja. Atau lebih baik janjian dahulu , kalaupun ingin sesudah jam kerja asalkan disepakati bersama juga tidak masalah asalkan sepakat.
  8. Memberikan semacam pujian/penghargaan terhadap dirinya kadang perlu disisipkan saat ngobrol.
  9. Mampu menjelaskan secara rinci dan sistematis produk IT kita. Hal ini menujukkan kapabilitas kita , kalo di perusahaan istilahnya product knowledge harus kita kuasai.
  10. Kalau ada kata-kata yang tidak mengenakkan , menjurus menyepelekan produk kita, ambil positifnya saja. Jangan meng-counter atau berdebat lebih panjang. Terima saja dan bersikap profesional. Artinya apabila deal harga yang tidak sepadan dengan yg kita tawarkan lebih baik kita ambil jalan tengah untuk mengajukan penawaran ulang dengan fitur alternatif sesuai harga. Apabila tidak deal juga, jangan berkata ya, tapi hati tidak berkenan, nanti jadi setengah-setengah kita bekerja. Lebih baik berkata tidak dengan baik tapi sepenuh hati daripada berkata ya tapi setengah-setengah.
  11. Kalau kiranya pembicaraan dirasa cukup, lebih baik kita akhiri dengan sopan. Kalau terlalu lama ngobrol juga kurang baik.

Dari hal-hal diatas, banyak cerita yang sering kali terjadi dilapangan. Dan bahkan baru saja penulis kedatangan tamu yang belum aku kenal sama sekali datang ke rumah disaat sedang asik-asiknya bikin program. Tiba-tiba dia minta diajarin cara-cara modifikasi upload websitenya. Tidak jelas apa yang diinginkannya, apakah ini hubungan bisnis atau sekedar minta diajari, padahal deadline kerjaan sangat padat. Nah, menghadapi hal itu tetap kita harus bersikap sopan . Kita perkirakan apakah pembicaraan ini sampai berlangsung lama ? sampai menyita waktu 1 jam lebih ? maka langsung saja kita buat suatu agenda ketemuan untuk jadwal berikutnya. Kita tidak tahu dari pertemuan itu menjadi rejeki atau tidak. Jangan di tolak namun juga kita bisa mengatur waktu pertemuan ini.

Pengalaman menghadapi client dari kalangan pengusaha, militer, akademisi, ukm, pemerintahan, kalangan pondok pesantren atau sesama IT telah saya cicipi. Mungkin akan saya tulis pada tulisan berikutnya. Banyak hal yang bisa dijadikan pelajaran bagi penulis dan mungkin pembaca. Semoga....(dan baru saja dapat telepon juga dari orang yang dulu menjadi temannya teman saya , teman saya punya teman dan temannya punya teman bahwa dia akan menghubungkan dengan rekannya utk order program, bingung tho ?? )

Tanamlah hubungan yg harmonis dengan sesama, maka hubungan itu akan tumbuh seperti tanaman, yang akan menjadi bunga suatu saat nanti, kadang bunga itu memang ditentukan Yang Maha Mengatur untuk kita petik hasilnya.

4 komentar:

adams mengatakan...

siip man... :)

irvan mengatakan...

setuju banget mas itu memang yang sering dihadapi apalagi sebagi freelance kadang orang menyepelekan kita, tapi jika mereka sudah tau kemampuan dan pengalaman kita bisanya mereka akan percaya.
Tapi ada juga si orang yang langsung percaya begitu saja, ya beda2 orang, yang penting tahan mental aja.

CoLiq mengatakan...

Wah manteb Mas Hendrik ki.
Suwun tipsnya

Anonim mengatakan...

saran nomor 1 gak berlaku kalau anda dapat klien swasta di jakarta :) , tahap awal pasti sudah lewat, di jakarta show off all your skill , beda kalo klien daerah apalagi pemerintahan sudah beda mentalnya

SIAKAD

SIAKAD
Sistem Informasi Akademik

Hit Counter


View My Stats

Simpeg

Simpeg
Sistem Informasi Kepegawaian

SIMPAU

SIMPAU
Sistem Informasi Perijinan Angkutan Umum