Mei
16
NGODING DI BUMI RAFLESIA
Sudah sebulan lebih berada di Bengkulu, sayang sekali bila
berlalu begitu saja. Torehan di blog ini semoga bisa menumbuhkan lagi citra
rasa tulisan yang sudah lama redup. Tidak untuk pertama kali aku menapak di
tanah Sumatera ini, yang pertama adalah Jambi,
dan dalam tempo sekitar 2 bulan ternyata tanah Sumatra ini “memanggilku”
untuk kembali tepatnya di Bengkulu.
Turun dari pesawat , “Uluk
salam dari batin” gak lupa aku ucapkan salam dan doa untuk tanah Bengkulu ini. Kesan pertama adalah hmmm….lidah dan telingaku
harus mulai membiasakan diri belajar bahasa di sini. Dimana jadi dimano, siapa
jadi siapo, berapa jadi berapo, mau kemana jadi nak kemano..dll. Itulah
asyiknya merantau di tempat yang nun jauh dari kampuang halaman di Kediri Jawa
Timur. Tidaklah mudah aku berangkat kesini yang sebelumnya terkapar seminggu
sakit tipes karena terlalu lelah siang malam ngoding. Obat2anpun masih aku bawa.
Kondisi mungkin masih 95% , karena jadwal sudah diatur antar saya dan pihak client
(BKD Propinsi Bengkulu) maka pantang surut. Saat itu ada pilihan untuk
mengundurkan jadwal, tapi berhubung schedule sudah disusun jauh hari sebelum
sakit itu tiba, aku mencoba bersikap amanah. Layaknya Pasukan Baret Merah pantang
mundur dimedan laga siap diterjunkan dimanapun dan kapanpun. Bedanya kalo
Kopasus dimedan perang memanggul senjata taruhannya nyawa, programmer terjun di
medan “perang” memanggul laptop perang melawan koding-koding taruhannya nama
baik. Serius, sebelum aku berangkat ke Bengkulu ini aku sempat dicurhati oleh
seorang staff di suatu Kantor/Dinas dimana Sistem yang dipasang tidak
jadi-jadi, padahal semestinya sudah harus selesai pada akhir 2012. Terlebih
lagi kabarnya sudah diperiksa oleh BPK 2 kali. Oh no…! Usut punya usut, staff
tersebut mengeluhkan kerja programmernya . Jadilah tempat curhat dan akupun
mendengarkannya dan kadang untuk menenangkannya karena diperiksa BPK itu aku
bilang “saya akan siap mengcover untuk menutupi sistem/program yg tidak jalan
tersebut kalau diminta”. Sebab ada pepatah sesama tukang becak dilarang
mendahului. Ada hal yang harus kita
jadikan prinsip terutama dikalangan programmer bahwa etika bekerja harus
dijaga, tidak saling menjatuhkan, tapi sebisa mungkin memberikan saran-saran yg
baik dan solusi idealnya. Itulah fungsi konsultan. Sebab aku juga sempat suatu hari disuruh membantu
mengecek program tersebut yg telah diinstal itu, ya ampunnn… master form saja
masih error. Itu cek dg kondisi sembarangan, belum alur proses dan
implikasi-implikasinya. Tapi kita doakan
saja kalo yang sedang taraf belajar jangan sungkan-sungkan untuk bertanya atau
paling tidak jangan asal copy paste, kuasai betul2 logika dan sistemnya dulu. Sering
kita mendapatkan proyek dari seorang kontraktor yg bukan dari orang IT, hanya
syukur dapat proyek, dan kontraktor itu asal comot programmer, pola pikirnya hanya
bayar programmer semurah-murahnya sehingga dapat untung sebanyak-banyaknya. Tidak
disadari akan resiko yg mungkin terjadi. Seperti halnya peristiwa gedung ambruk
di Bangladesh kapan itu, karena konstruksinya lemah,ratusan nyawa melayang. Pun
seperti halnya di IT, programmer bagaikan seorang ahli konstruksi
bangunan/arsitekturnya, jika kurang
tepat membangun konstruksi sistem, ya paling tidak “ambruk” dalam tempo
sesingkat-singkatnya. Bukan berarti memperkecil arti “learning by doing”, hal
itu baik-baik saja. Justru kalo kita
takut malah gak akan bisa-bisa. Kadang ada hal diluar teknis yg harus kita
latih. Banyak solsui kok. Sebisa menempuh jalan yg memberi solusi daripada
nekat karena minimnya pengalaman tanpa didampingi yang lebih berpengalaman,
terjadilah titik simpul-titik simpul keruwetan sistem karena kurangnya kedalaman
analisa data, kedalaman sistem , kedalaman mengorganisasi personil client, penguasaaan
materi sistem/dukungan sistem, ketidak fahaman konsep testing akan mengalami
banyak hambatan. Paling tidak mematangkan dari sisi developer dulu jangan mengkambinghitamkan
client yg cerewet. Tidak elok kalau kita mengkambinghitamkan client . Justru
kita harus bersyukur kalau client cerewet dari segi positif, kita bisa
mengelola dalam berkomunikasi. Hal yg kurang dipelajari dari kampus berbasis IT
adalah komunikasi.
Kembali lagi ke Bengkulu, 1 minggu berlalu,mulai paham
warung/depot makan , mulai paham cita rasa makanannya. Minggu 2, sudah agak
berani menjelajah obyek2 wisata yg tentunya searching dulu di map.google,
Minggu 3, sudah hafal jalan dan sudah terbiasa dengan lingkungan Bengkulu,
minggu ke empat mulai KO. Sebab selama satu bulan terkadang lembur sampai pagi.
Udah gak terhitung berapa lama duduk depan laptop. Terakhir, kena Malaria. Ya,
disini memang daerah endemik Malaria. Anda ke Bengkulu belum kena malaria ?
artinya itu belum sah Anda diterima jadi warga Bengkulu..hahahahaa….
Kalo boleh saya terawang menggunakan teropong , Bengkulu ini seperti gadis seksi di bidang
IT. Belum ada investor/ITPreneur yang merambah Bengkulu dan kabupaten-kabupaten
di dalamnya. Informasi sementara hanya sebatas pendatang. Padahal disini juga
terdapat perguruan tinggi yang juga membuka jurusan dibidang IT. Entah saya yg
kurang tahu atau memang kenyataannya belum ada. Namun setiap kali saya
berdialog dgn rekan-rekan baru disini , saya tidak mendapatkan jawaban kalo bertanya
soal itu. Mbabat alas disini tidak terlalu harus ngoyo menjelaskan teori2
per-IT-an. Inilah yg menjadikan Bengkulu
terlihat seperti Gadis Seksi. Sesekali bolehlah
dicoba seorang programmer “terjun payung” di daerah, kalo semua pada mengadu
nasib ke kota-kota besar, daerah akan kekurangan SDM. Daerah harus di-invitasi pasukan2 programmer yang
siap mbabat alas. Ketahuilah, Indonesia ini begitu luaaaasssss sekali. Jangan
hiraukan kegaduhan politik tahun 2013-2014. Tetaplah cool, tenang, asik dg
koding….
16 Mei 2013
Pukul 23:00WIB
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
- Catatan Perjalanan : Bumi Sulawesi , Bumi yang perlu orang-orang IT Bertangan Besi
- SIMPEG menjadi Best Practices , Kepuasan Programmer
- SOLUSI DAHULU ATAU INSPIRASI DAHULU ???
- Aneh, ngoding dg PHP bikin website bikin cepet lapar…
- "Robbin Hood" made in Kediri
- OSPEK, masih perlukah… ?
- Programmer kerja di rumah
- SISTEM INFORMASI MANAGEMEN ANGKUTAN UMUM
- Maaf, Overload
- MENGETUK PINTU WEST BORNEO
- Implementasi SIMPEG ke Sambas - Kalbar
Lencana Facebook
SIAKAD

Sistem Informasi Akademik
3 komentar:
mantap bro. setelah tapa dua taun ternyata kerya lagi dengan cerita2 yang maknyus.
golden goose sneakers
goyard
yeezy boost
kyrie shoes
nike epic react
off white
yeezy supply
yeezys
yeezy outlet
curry 7
Posting Komentar