Jul
31
Kilas Balik Perjalanan (1)
Sebuah catatan kisah-kisah yang masih “setia” menggunakan
program yang saya bangun.
Seberapa kuat atau tangguh program / aplikasi / sistem yang
kita buat ???!!
Adalah Sistem Informasi Akademik atau disingkat SIAKAD. Pertengahan 2008 yang lampau, saya
mendapatkan satu proyek d
i satu kampus di kota X (maaf nama institusi dan
kotanya saya tidak sebutkan utk menjaga etika-karena sampai skrg masih menjadi
client saya). Pada saat itu , sebelum
saya develop, sudah ada program SIAKAD yg berjalan. Namun dari pihak pengelola
Akademik merasa belum puas dengan siakad tersebut. Ada suatu bug sistem , tidak
hanya bug program. Disitulah pertama
kali saya mendevelop sistem akademik. Soal nilai proyek? Hmmm, jangan disini
deh, saat itu membuat lebih baik dari yg lama sudah puas. Singkat waktu,
mulailah saya lakukan pekerjaan itu, yg nantinya dipakai di 3 jurusan , 14
prodi tentu skala yang lumayanmenengah dengan jumlah mahasiswa sekitar 3500an
membuat otak sudah harus di upgrade ke level lebih tinggi lagi. Akhirnya kurang
lebih selama 2-3 bulan selesai. Satu yg menjadi catatan, ternyata sampai detik
ini, bulan Juni 2013 masih dipakai. Padahal isunya program SIAKAD buatan saya
mau di replace dengan SIAKAD yg baru berbasis web.
Nah begitu juga user, yang mereka inginkan adalah dipakai
bisa menunjang pekerjaannya selama ini dan ada nilai lebih dari yang manual
maupun jika sudah ada harus lebih baik dari yg sudah pernah ada kemaren. Yang
juga menjadi catatan adalah keikutsertaan level kepala , paling tidak kepala
sub bagian dan staff dari client yg mengerti tentang IT. Sehingga untuk diajak
berdiskusi untuk menyelesaikan permasalahan saat itu juga bisa terpecahkan,
tidak menunggu terlalu lama. Pertama yg saya lakukan dulu meminta standarisasi
sistem dari semua prodi. Repot juga ketika kita membangun sistem tapi belum ada
SOPnya. Kerja keras dan cermat akhirnya
membuahkan hasil.
Walopun saya akui masih ada kekurangan, itulah karya manusia,
tapi pointnya mengena, user sudah terpenuhi kebutuhannya, dan berjalan sampai
sekarang. Padahal 1 tahun yang lalu saya sempat memiliki praduga bersalah, kalo
SIAKAD saya itu akan di ganti dengan yang baru yang berbasis WEB. Ternyata….user
belum bisa berpindah ke lain hati. Dan landasan visi pengelola akademik terdahulu
adalah kebutuhan bukan karena persiapan akreditasi. Ini kebanyakan kampus yg
hanya untuk memenuhi akreditasi tidak sedikit yang setelah akreditasi enggan
untuk menjalankan program itu. Ya akhirnya seperti kalo kita sudah beli mobil
tapi dimangkrakkan di garasi saja, tidak pernah kita jalankan, tapi esensinya
hilang. Nah karena kebutuhan itulah user yg dahulunya manual dan tidak seragam
sekarang menjadi terbantu sekali. Mengelola mahasiswa yang begitu banyak tentu
mereka harus bekerja taktis.
Disini saya tidak berarti menyepelekan yang memiliki produk
berbasis WEB. Tapi rata-rata ketika promosi produk selalu mendiskreditkan bahwa
versi desktop itu kurang praktis , harus instal di client masing-masing. Saya
memiliki 2 produk, berbasis web dan berbasis desktop. Ketika menawarkan saya
akan melihat dan mengukur kemauan, keinginan, kebutuhan, kesiapan ,
ketersediaan semua komponen di institusi mereka. Tidak serta merta saya
memaksakan client untuk memakai ini itu. Hasil akhir adalah ukuran client. Hidup memang
penuh persaingan, tapi dengan cara bijak dan santun akan kita pahami pemikiran dari
para pembuat bahasa tersebut.
Kembali ke awal cerita, karena niat saya juga membuat aplikasi
itu harus berjalan, tidak mudah juga sebenarnya, banyak juga hambatan disana
sini. Nah berawal dari berhasil di SIAKAD, kemudian saya di percaya mengerjakan
di bagian lainnya, Perpustakaan. Sesuatu yang juga baru, yakni interfacing
dengan suatu alat, dan itu di tahun 2009. Berhasil saya selesaikan ,kemudian
ditahun 2010 , 1 proyek lagi menggunakan sistem RFID. Berhasil lagi, kemudian
merambah institusi diluar kota tersebut tapi masih dalam jajaran yang 1
institusi juga.
Dan ketika jalan masuk ke kampus tersebut baru-baru ini,
saya melihat user yang dulu sempat akrab sedang asik didepan monitor, dan yang
dioperasikan adalah SIAKAD yang saya bangun tersebut. Program bagaikan anak
yang dalam kandungan, penuh pengorbanan ketika membuatnya(membuat program lho
bukan membuat anak-kalo bikin anak sih enak..hehehe), ada suka dan dukanya.
--Hendrik--
31 Juli 2013
Catatan selanjutnya adalah tentang Sistem Informasi
Perijinan Angkutan Umum….
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
- Catatan Perjalanan : Bumi Sulawesi , Bumi yang perlu orang-orang IT Bertangan Besi
- SIMPEG menjadi Best Practices , Kepuasan Programmer
- SOLUSI DAHULU ATAU INSPIRASI DAHULU ???
- Aneh, ngoding dg PHP bikin website bikin cepet lapar…
- "Robbin Hood" made in Kediri
- OSPEK, masih perlukah… ?
- Programmer kerja di rumah
- SISTEM INFORMASI MANAGEMEN ANGKUTAN UMUM
- Maaf, Overload
- MENGETUK PINTU WEST BORNEO
- Implementasi SIMPEG ke Sambas - Kalbar
Lencana Facebook
SIAKAD

Sistem Informasi Akademik
2 komentar:
panjang banget catatannya mas Hendrik.. he..he... sukses ya jadi programmernya..
oia jika ada kebutuhan perlengkapan barcode, seperti scanner barcode, printer barcode, printer id card, bisa mampir ke tempat kami, Terima Kasih
Siap Pak
Posting Komentar